Kamis, 16 Februari 2012

Konservasi Orangutan solusi perubahan iklim

/ On : 22.05/ Thank you for visiting my small blog here.
Bandung - Konservasi Orangutan di Kalimantan menjadi salah satu solusi untuk antisipasi perubahan iklim (climate change) karena berfungsi melestarikan hutan tropis sebagai penyumbang oksigen.
 
"Harus ada pemahaman bersama bahwa hutan Indonesia, khususnya Kalimantan tidak hanya sebagai penghasil kayunya saja tapi juga menjaga hutan dan solusinya menjadi solusi menghadapi perubahan iklim," demikian disampaikan Deputi Direktur Konservasi Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI),  Aldrianto Priadjati di sela-sela Asia Forum on Carbon Update 2012, di Bandung, Jumat.

"Konservasi Orangutan merupakan salah satu cara mempertahankan keutuhan (luasan) hutan disamping memberikan rumah bagi kelestarian Orangutan yang saat ini populasinya terus menurun," kata  Aldrianto Priadjati.

Aldrianto menyebutkan, dengan pembebasliaran Orangutan ke dalam hutan konservasi, maka jelas hutan tersebut akan terjaga, lestari dan penyumbang oksigen bagi bumi.

Saat ini cukup banyak Orangutan yang direhabilitasi, dan masih kesulitan lahan yang aman untuk habitat binatang primata itu.

"Banyak Orangutan yang direhabilitasi dan pada 2015 pusat rehabilitasi sudah harus kosong dan dilakukan pembebasliaran. Namun lahannya masih sulit yang cocok untuk habitat mereka," kata Aldrianto.

RHOI telah mengajukan dan mendapatkan HPH restorasi ekosistem untuk restorasi Orangutan di Kalimantan Timur. Pihaknya mendapatkan HPH restorasi ekosistem di wilayah hutan Kutai Timur dengan luas 86.450 hektar.

"Maraknya pembunuhan Orangutan mau tidak mau kami harus bergerak dan menjadi tanggung jawab moral untuk konservasi Orangutan. Kami juga menjadi tempat penyelamatan orang utan dari lahan kelapa sawit," katanya.

Saat ini RHOI sudah merehabilitasi sekitar 320 Orangutan yang rencananya akan dilepasliarkan di hutan Kutai Timur, Kaltim itu.

"Kami masih membutuhkan luas areal sekitar 30.000 hektar lagi untuk menampung Orangutan liar yang masih terehabilitasi," katanya.

Upaya restorasi Orangutan juga tengah diupayakan di Kalimantan Tengah.

Aldrianto menyebutkan saat ini ada sekitar 650 Orangutan yang di bawah rehabilitasi Yayasan BOS.

Untuk konservasi dan melepas liar Orangutan itu dibutuhkan lahan sekitar 123.400 hektar, pengajuan lahan restorasi ekosistem itu sudah disampaikan kepada Bupati Murung Raya Kalimantan Tengah.

Namun hingga kini belum ada tembusannya. Pihaknya terus bersinergi dengan berbagai stakeholder di kawasan itu untuk pelestarian Orangutan.

"Lahannya sudah cocok, hasil survei memungkinkan habitat Orangutan di sana berkembang. Langkah restorasi ekosistem ini menjaga hutan dan masyarakat melalui kearifan lokalnya ikut menjaga kelestarian hutan," kata Aldrianto.

Ia berharap Asia Forum on Carbon Update menjadi ajang strategis untuk mengangkat isu-isu restorasi ekosistem dan menjadi Orangutan menjadi Ikon Indonesia dalam program antisipasi perubahan iklim, sepertihalnya Beruang Kutub. ANTARA News

0 comments:

Posting Komentar

Translate

Laman