Rabu, 18 April 2012

Sumatran Orangutan Rescue Highlights Aksi Nyata Penyelamatan Populasi Orangutan di Rawa Tripa Bukan Dengan Kata-Kata

/ On : 19.04/ Thank you for visiting my small blog here.
Tripa -Aceh , Hari ini tim spesialis penyelamat orangutan dari Sumatran Orangutan Conservation
Programme (SOCP), Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan BKSDA Aceh telah berhasil
menyelamatkan orangutan dewasa berukuran besar yang terjebak dalam fragmen hutan
sempit di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit yang semakin meluas di kawasan Rawa
Tripa.
Orangutan berukuran besar yang terisolir tersebut teridentifikasi oleh salah seorang staf YEL
dalam kondisi ancaman risiko yang tinggi akibat aktivitas pembukaan lahan sawit yang mulai
merambah ke areal hutan kecil tersebut. Areal hutan tersebut berukuran kurang dari 1 ha
dan berlokasi sangat dekat dengan ujung utara konsesi yang kasusnya sedang
dipermasalahkan di pengadilan. Areal hutan tersebut tidak lagi memiliki pohon buah-buahan
dan orangutan sumatera tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi.
“Pertama kali kami melihat orangutan tersebut sekitar 3 bulan yang lalu dan sekarang
kelihatannya hewan tersebut telah kehilangan kira-kira 30% dari berat tubuhnya”, kata drh.
Yenni Saraswati yang melakukan penangkapan. “Jika kita tidak menolongnya sekarang, ia
mungkin akan mati kelaparan”, tambahnya. “Kami telah melakukan penyelamatan beberapa
orangutan dalam keadaan seperti ini di Tripa dalam beberapa tahun terakhir. Kami tidak suka
melakukannya, karena hal ini berisiko bagi hewan itu sendiri, sebab setelah dibius mereka
akan jatuh dari pohon dan beresiko dapat terluka parah, seperti mengalami patah tulang.
Akan jauh lebih mudah jika mereka tetap di hutan, tapi jika hutan pun menghilang, kita harus
melakukan sesuatu!”
Indrianto, pekerja lapangan YEL, menjelaskan “Dalam situasi seperti ini kita berpacu dengan
waktu. Banyak orangutan terbunuh atau ditangkap oleh pekerja perkebunan, beberapa
diperjual belikan untuk dipelihara secara ilegal. Orangutan yang kami selamatkan hari ini
mulai memakan bongkol bibit sawit, karena tidak ada lagi yang bisa dimakan, dan sudah
hampir pasti dibunuh jika kami tidak melakukan intervenai.”
"Beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit terus melakukan perusakan habitat
orangutan yang sangat terancam punah di Tripa, termasuk PT. Kallista Alam dan PT. Surya
Panen Subur 2, yang konsesi keduanya hanya berjarak sekitar beberapa ratus meter dari
lokasi penyelamatan. Dan hal (perusakan) itu dilakukan ditengah-tengah proses hukum yang
sedang berjalan”, komentar Direktur SOCP Ian Singleton. “Kami terpaksa melakukan
tindakan untuk menyelamatkan orangutan sumatera tersebut hari ini karena jika tidak, hewan
tersebut bisa mati kelaparan, dan banyak orangutan lainnya di Tripa yang menghadapi takdir
yang sama, jika proses hukum melawan perusahaan yang melanggar hukum negara tidak
segera menghentikan perusahaan melakukan perusakan”.
"Kawasan Rawa Gambut Tripa melindungi populasi orangutan terpadat di bumi ini, tapi masih
tetap dihancurkan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit yang merasa mereka berada di
atas hukum. Situasinya sangat mendesak dan membutuhkan aksi, bukan kata-kata, untuk
menyelamatkan orangutan Tripa yang tersisa”.

Ketua SatGas REDD+, Kuntoro Mangkusubroto, kemarin mengeluarkan pernyataan untuk
segera melakukan investigasi detail untuk memastikan apakah alokasi lahan untuk
perkebunan kelapa sawit di Tripa sesuai dengan perundang-undangan yang ada dan
berbagai prosedur administratif, dan apakah perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi di
lapangan sesuai dengan hukum negara.

Beliau meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kapolri untuk melakukan investigasi
lanjutan. Jika ditemukan bukti-bukti nyata terhadap pelanggaran hukum, beliau juga meminta
Kementerian Lingkungan Hidup dan Polri untuk menindak tegas untuk menghentikan
kegiatan tersebut, menghukum para pelakunya dan memulihkan kerugian yang disebabkan
oleh degradasi ekosistem dalam Kawasan Strategis Nasional Ekosistem Leuser.
Pernyataan dan instruksi dari Ketua SatGas REDD+ sangat dihargai dan sangat didukung,
tetapi pada saat ini Rawa Gambut Tripa terus dihancurkan dan dikeringkan. Rawa tersebut
terpotong-potong oleh jaringan drainase yang saling bersilangan dan mengeringkan
ekosistem basah yang unik ini selama 24 jam dalam satu hari. Presiden SBY perlu untuk
segera memerintahkan penghentian kegiatan pembersihan lahan dan penghentian operasi
perusahaan-perusahaan sawit (di Tripa) sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Polri
mengumpulkan bukti-bukti untuk penuntutan. Para perusahaan tersebut harus diperintahkan
untuk menghentikan segera kegiatannya dan kanal-kanal drainase perlu ditutup dengan
segera.tanggal 18/04/2012

Untuk pernyataan lanjutan harap hubungi:
Dr Ian Singleton, Director Sumatran Orangutan Conservation Programme
Mobile; +62-811 650 491
Email: mokko123@gmail.com
Yuyun Indradi, Greenpeace / Forest Political Campaigner;
Mobile: +62-812 2616 1759
Email: yuyun.indradi@greenpeace.org
Indrianto, YEL Community Organizer and member of Orangutan Rescue Team
Mobile; +62-813 9511 9580
Email: neo_indri@yahoo.com

0 comments:

Posting Komentar

Translate

Laman